Pages

Makna Kata Ganti Jamak "Kami" pada Lafzhul Jalalah "Allah"

بسم الله الرحمن الرحيم

Pertanyaan:

Assalamu’alaikum. Saya mau bertanya mengapa di dalam Al Qur`an Allah terkadang menyebutkan dirinya dengan menggunakan kata ganti tunggal (Aku) dan terkadang juga menggunakan kata ganti jamak (Kami) sedangkan jelas bahwasanya Allah itu hanya satu? Jazakumullahu khairan. Wassalamu’alaikum.

Jawaban:

Wa’alaikumussalam warahmatullah.

Penggunaan kata ganti jamak yaitu “Kami” untuk Allah subhanahu wa ta’ala di dalam Al Qur`an bermakna sebagai pengagungan Allah terhadap diri-Nya sendiri dan bukan bermakna bahwasanya Allah itu lebih dari satu karena Allah ta'ala telah menegaskan di dalam Al Qur`an bahwasanya Dia itu adalah tunggal dan tidak ada duanya. Allah ta'ala berfirman:

قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ (1) اللَّهُ الصَّمَدُ (2) لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ (3) وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ

“Katakanlah: “Dia-lah Allah yang Ahad (Maha Esa). Allah adalah tumpuan segala sesuatu. Dia tidak melahirkan dan tidak pula dilahirkan dan tidak ada seorangpun yang setara dengan-Nya.” [QS Al Ikhlash: 1-4]

Contoh penggunaan kata ganti jamak ini sangat banyak terdapat di dalam Al Quran, salah satu contohnya adalah perkataan Allah kepada nabi Musa صلى الله عليه وسلم :

قَالَ كَلَّا فَاذْهَبَا بِآيَاتِنَا إِنَّا مَعَكُمْ مُسْتَمِعُونَ

“Allah berkata kepada Musa: “Janganlah takut, pergilah kalian berdua dengan membawa tanda-tanda kekuasaan Kami. Sesungguhnya Kami bersama kalian mendengarkan (apa yang mereka katakan).” [QS Asy Syu’ara: 15]

وبالله التوفيق