Pages

Apakah Shalat Isyraq Itu?

بسم الله الرحمن الرحيم

Pertanyaan:

Assalamu’alaikum ustadz. Diriwayatkan oleh At Tirmidzi dari Nabi صلى الله عليه وسلم  bahwa beliau bersabda, yang artinya: “ Barangsiapa yang melakukan sholat Subuh berjamaah, kemudian duduk di tempat sholatnya seraya berdzikir kepada Allah hingga matahari terbit, setelah itu  dia mengerjakan sholat dua rakaat, maka dia memperoleh pahala seperti pahala haji dan umroh dengan sempurna.” Rasulullah صلى الله عليه وسلم  bersabda: “(dengan) sempurna, sempurna, sempurna.”

Adapun yang saya ingin tanyakan adalah:

1. Bagaimana tingkat kualitas hadits ini?
2. Pada kalimat: “ setelah itu dia mengerjakan sholat dua rakaat.”, shalat apakah itu?

Jawaban:

Wa’alaikumussalam warahmatullah.

Hadits yang dimaksud di atas berbunyi sebagai berikut:

Dari Anas bin Malik radhiallahu 'anhu, Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda:

من صلى الغداة في جماعة ثم قعد يذكر الله حتى تطلع الشمس ثم صلى ركعتين كانت له كأجر حجة وعمرة. قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: تامة تامة

“Barangsiapa yang melaksanakan shalat Subuh berjamaah, kemudian dia duduk berzikir kepada Allah hingga matahari terbit, kemudian dia melaksanakan shalat dua rakaat, maka dia mendapat pahala seperti pahala haji dan umrah.” Rasulullah صلى الله عليه وسلم menambahkan: “(Pahala yang) sempurna, sempurna!”

Hadits ini diriwayatkan oleh Imam At Tirmidzi di dalam kitab Sunannya (nomor 586) dengan sanad yang hasan insya Allah. Hadits ini dihasankan oleh Syaikh Al Albani dan Ahmad Syakir rahimahumallah.

Adapun shalat dua rakaat yang dimaksud di dalam hadits di atas adalah shalat Isyraq. Shalat Isyraq itu adalah shalat Dhuha yang dilakukan di awal waktu yaitu ketika matahari telah terbit sempurna (waktu isyraq atau syuruq). Jadi shalat dua rakaat itu dapat dinamakan dengan shalat Isyraq dan dapat pula dinamakan dengan shalat Dhuha.

Disyaratkan bagi orang yang yang ingin mendapatkan pahala dan keutamaan yang tersebut di dalam hadits di atas, untuk tidak berpindah dari tempat dia melaksanakan shalat Subuh sampai tibanya waktu syuruq, sebagaimana datang keterangannya di dalam riwayat Ath Thabrani dari Abu Umamah radhiallahu 'anhu.

Demikian. Wallahu a'lam.

والحمد لله رب العالمين