Bismillahirrahmanirrahim | Berkata Abdullah ibnu Abbas radhiallahu 'anhu: "Tidaklah datang kepada manusia suatu tahun yang baru melainkan mereka pasti akan membuat bid'ah baru dan mematikan sunnah sehingga hiduplah bid'ah dan matilah sunnah." Diriwayatkan oleh Ibnu Wadhdhah di dalam kitab Al Bida' wan Nahyu 'anha | Berkata Sufyan Ats Tsauri rahimahullahu ta'ala: "Bid'ah lebih disukai Iblis daripada maksiat karena maksiat akan ditaubati sedangkan bid'ah tidak akan ditaubati." Diriwayatkan oleh Al Baghawi di dalam kitab Syarhus Sunnah (1/216) | Berkata Sufyan bin Uyainah rahimahullahu ta'ala: "Barangsiapa yang rusak dari kalangan ulama kita maka pada dirinya terdapat kemiripan dengan ulama Yahudi dan barangsiapa yang rusak dari kalangan ahli ibadah kita maka pada dirinya terdapat kemiripan dengan ahli ibadah Nasrani." |

Seputar Penggunaan Kata "Kalau" dan yang Sejenisnya

بسم الله الرحمن الرحيم

Di dalam kehidupan sehari-hari, kita sering sekali menggunakan kata kalau, jika, atau seandainya di dalam percakapan dan tulisan. Penggunaan kata-kata ini telah diatur di dalam syariat Islam karena terkadang penggunaan kata-kata ini ada yang dibenarkan menurut syariat, dan terkadang ada pula yang dilarang . Di dalam tulisan ini, kita akan coba membahas kapan kata-kata ini boleh digunakan dan kapan pula ia tidak boleh digunakan.

Hukum Mengqadha Puasa pada Hari Jum’at

بسم الله الرحمن الرحيم

Pertanyaan:

Assalamu’alaikum warohmatullah. Ustadz, semoga antum diberi kesehatan oleh Allah Tabaroka Wa Ta'ala, saya mau bertanya bagaimana hukumnya mengqadha puasa di hari Jum’at. Mohon penjelasannya.

Jawaban:

Wa’alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh. Demikian pula doa kami untuk antum agar diberikan kesehatan dan keistiqamahan di atas Islam dan sunnah oleh Allah ‘azza wa jalla sampai akhir hayat.

Bukti bahwa Allah Ta'ala Itu Ada

بسم الله الرحمن الرحيم

Jika ada yang bertanya kepada kita: “Apa buktinya Allah itu ada?” Maka pertanyaan ini bisa dijawab dengan beberapa cara. Ada empat cara yang bisa digunakan untuk membuktikan bahwasanya Allah subhanahu wa ta’ala itu benar-benar ada walaupun Dia tidak terlihat oleh kita di dunia ini. Keempat cara itu adalah dengan melakukan pembuktian dengan fitrah, akal, syariat, dan indera.

1. Pembuktian dengan fitrah bahwa Allah itu ada.

Hukum Memanjangkan Rambut bagi Lelaki

بسم الله الرحمن الرحيم

Pertanyaan:

Assalamu’alaikum. Saya mau bertanya apakah lelaki itu boleh berambut panjang? Terima kasih sebelumnya.

Jawaban:

Wa'alaikumussalam warahmatullah.

Pada asalnya seorang lelaki boleh memanjangkan rambutnya. Dalilnya adalah hadits:

Larangan Berfatwa dan Berbicara Agama Tanpa Ilmu

بسم الله الرحمن الرحيم

Berfatwa dalam permasalahan agama merupakan perkara yang sangatlah penting. Karena pentingnya itu, ia tidak boleh dilakukan oleh sembarangan orang. Ia hanya boleh dilakukan oleh orang-orang dari kalangan kaum muslimin yang memiliki kadar ilmu agama yang tinggi dan memiliki ketaqwaan yang baik terhadap Allah ta’ala sehingga dapat mencegah dirinya dari berbicara tentang agama Allah dengan hawa nafsu.

Allah subhanahu wa ta’ala dan Rasul-Nya صلى الله عليه وسلم telah memberikan peringatan dan kecaman yang sangat tegas dan jelas tentang larangan bagi seseorang untuk berbicara dalam masalah agama tanpa didasari oleh ilmu. Di antara dalilnya adalah sebagai berikut:

Hukum Mengqadha Shalat Bagi Orang yang Meninggalkannya Dengan Sengaja

بسم الله الرحمن الرحيم

Pertanyaan:

Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Maaf, saya mau bertanya, Ustadz.  Apakah benar ada dalilnya tentang mengqadha shalat? Misalnya kita terlambat melaksanakan shalat Subuh atau tidak rutin dalam melaksanakannya. Bagaimana cara mengqadhanya karena saya belum pernah mendapatkan haditsnya. Wassalamu’alaikum.

Hukum Membawa Al Qur`an ke Dalam Toilet

بسم الله الرحمن الرحيم

Pertanyaan:

Assalamu’alaikum. Mohon bantuannya, apa dalil yang menerangkan tentang dilarangnya membawa Al Qur'an ke dalam toilet/wc? Jazakumullahu khairan atas jawabannya. Wassalamu'alaikum.

Jawaban:

Wa'alaikumussalam warahmatullah.

Kisah Si Penderita Kusta, Si Botak, dan Si Buta

بسم الله الرحمن الرحيم

Imam Al Bukhari di dalam kitab Shahihnya (3464) dan Imam Muslim di dalam kitab Shahihnya (2964) meriwayatkan sebuah kisah dari jalur Hammam, dari Ishaq bin Abdillah, dari Abdurrahman bin Abi ‘Amrah, dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, bahwasanya dia mendengar Rasulullah صلى الله عليه وسلم bercerita (yang artinya):

Ada tiga orang dari Bani Israil: seorang penderita kusta, seorang yang botak karena rontok rambutnya, dan seorang buta. Allah ‘azza wa jalla ingin menguji mereka, maka Allah mengutus kepada mereka seorang malaikat.