Pages

Jumlah Rakaat Shalat Tarawih

بسم الله الرحمن الرحيم

Pertanyaan:

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Ana mau bertanya, berapakah sebenarnya jumlah rakaat shalat tarawih, apakah 8 rakaat ataukah 20 rakaat ditambah shalat witir 3 rakaat? Manakah yang lebih afdhal dilakukan? Wassalam.

Jawaban:

Larangan dan Mafsadah Ikhtilath (Campur Baur antara Pria dan Wanita yang Bukan Mahram)

بسم الله الرحمن الرحيم

Salah satu kemungkaran yang banyak terjadi di kalangan kaum muslimin adalah bercampur-baurnya antara lelaki dan wanita yang bukan mahram di dalam satu ruangan atau tanpa dibatasi oleh adanya hijab atau pembatas. Mereka saling memandang, berbicara, dan tertawa satu sama lain seolah-olah itu merupakan hal yang biasa saja, padahal ia merupakan suatu perkara yang dapat membuka jalan kepada kemaksiatan lainnya yang lebih besar. Oleh karena itulah syariat Islam sudah dengan tegas dan jelas mengharamkan ikhtilath ini baik di dalam Al Qur`an maupun As Sunnah.

Waktu Pelaksanaan Shalat Tarawih

بسم الله الرحمن الرحيم

Pertanyaan:

Ustadz, bukankah Rasulullah صلى الله عليه وسلم melaksanakan shalat qiyamur ramadhan (shalat tarawih) di pertengahan malam, sebagaimana tersebut di dalam hadits kalimat “min jaufil lail”? Lantas kenapa sekarang dilaksanakan di sore hari ba'da Isya?

Jawaban:

Hukum Melaksanakan Shalat Tahajjud setelah Shalat Tarawih

بسم الله الرحمن الرحيم

Pertanyaan 1:

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Ustadz, ana ingin bertanya: adakah shalat tahajjud (qiyamullail) pada malam bulan Ramadhan, bukankah qiyamur ramadhan (shalat tarawih) adalah sama dengan shalat tahajjud, keduanya hanya berbeda dalam hal waktu dan pelaksanaannya? Syukran jazilan.

Cara Penilaian Niat dan Amalan Seorang Muslim

بسم الله الرحمن الرحيم

Diriwayatkan oleh Imam Al Bukhari (6491) dan Imam Muslim (131) dari Abdullah bin Abbas radhiallahu, bahwasanya Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda tentang apa yang beliau riwayatkan dari Allah tabaraka wa ta’ala:

إِنَّ اللَّهَ كَتَبَ الْحَسَنَاتِ وَالسَّيِّئَاتِ ثُمَّ بَيَّنَ ذَلِكَ فَمَنْ هَمَّ بِحَسَنَةٍ فَلَمْ يَعْمَلْهَا كَتَبَهَا اللَّهُ لَهُ عِنْدَهُ حَسَنَةً كَامِلَةً فَإِنْ هُوَ هَمَّ بِهَا فَعَمِلَهَا كَتَبَهَا اللَّهُ لَهُ عِنْدَهُ عَشْرَ حَسَنَاتٍ إِلَى سَبْعِ مِائَةِ ضِعْفٍ إِلَى أَضْعَافٍ كَثِيرَةٍ وَمَنْ هَمَّ بِسَيِّئَةٍ فَلَمْ يَعْمَلْهَا كَتَبَهَا اللَّهُ لَهُ عِنْدَهُ حَسَنَةً كَامِلَةً فَإِنْ هُوَ هَمَّ بِهَا فَعَمِلَهَا كَتَبَهَا اللَّهُ لَهُ سَيِّئَةً وَاحِدَةً

Derajat Hadits Bulan Ramadhan Terbagi kepada Tiga Bagian

بسم الله الرحمن الرحيم

Setiap bulan Ramadhan tiba, kita sering mendengar khatib atau penceramah menyebutkan sebuah hadits yang menyatakan bahwa bulan Ramadhan terdiri atas tiga bagian. Bagian pertama adalah fase rahmat, bagian kedua adalah fase pengampunan, dan yang ketiga adalah fase pembebasan dari neraka.

Meskipun kita sering mendengarkan hadits ini, namun kita tidak mengetahui derajat keshahihannya. Untuk itu, maka kami mencoba untuk menyampaikan kepada pembaca uraian mengenai pembahasan tentang derajat sanad hadits ini.

Sifat-Sifat Hamba Ar Rahman (Bagian Kedua)

بسم الله الرحمن الرحيم

Allah subhanahu wa ta’ala menyebutkan di dalam surat Al Furqan ayat 63 sampai ayat 76 tentang sifat-sifat dari hamba-hamba Ar Rahman yang patut untuk kita teladani. Pada bagian pertama, kita telah membahas sembilan sifat terpuji yang dimiliki oleh para hamba Ar Rahman. Pada bagian kedua ini, mari kita lanjutkan kembali pembahasan tentang hal ini.

Allah ta'ala berfirman tentang sifat-sifat para hamba-Nya:

Sifat-Sifat Hamba Ar Rahman (Bagian Pertama)

بسم الله الرحمن الرحيم

Allah subhanahu wa ta’ala menyebutkan di dalam Al Qur`an surat Al Furqan ayat 63-76 beberapa sifat terpuji yang sepatutnya dimiliki oleh setiap orang yang beriman kepada Allah ta’ala. Sifat-sifat ini sangatlah baik untuk kita ketahui, pahami, dan terapkan pada diri kita masing-masing.

Untuk membantu para ikhwah dalam memahami sifat-sifat tersebut, maka pada kesempatan ini saya akan mencoba menuliskan secara ringkas penjelasan sifat-sifat tersebut. Penjelasan setiap sifat akan kami sebutkan di bawah setiap ayat yang menyebutkan sifat-sifat tersebut. Penjelasan ini merupakan saduran (dengan perubahan) dari kitab tafsir Ibnu Katsir rahimahullah ta’ala.

Perbedaan Hadits Qudsi dengan Al Qur`an

بسم الله الرحمن الرحيم

Di antara jenis hadits adalah hadits qudsi. Hadits qudsi adalah hadits yang Rasulullah صلى الله عليه وسلم meriwayatkannya dari allah ta’ala. Ulama hadits menggolongkan hadits qudsi ke dalam hadits-hadits nabawi karena ia disampaikan oleh Nabi صلى الله عليه وسلم , dan ia tidak digolongkan ke dalam bagian dari Al Qur`an berdasarkan ijma’. Syaikh Muhammad bin Shalih Al ‘Utsaimin rahimahullah menyebutkan beberapa perbedaan antara hadits qudsi dengan Al Qur`an di dalam kitab Syarh Kitabut Tauhid. Berikut ini kami akan menyampaikan beberapa perbedaan saja dari apa yang telah disebutkan oleh beliau rahimahullah.