Pages

Derajat Hadits Sholatul Hifzh (Shalat untuk Memperkuat Ingatan)

بسم الله الرحمن الرحيم

Pertanyaan:

Dapatkah ustadz memberi tahu doa yang dapat memperkuat ingatan kita?

Jawaban:

Saat ini saya tidak ingat tentang doa khusus yang berguna untuk menambah kekuatan hafalan dan ingatan. Namun anda bisa berdoa kepada Allah ta’ala dengan menggunakan kalimat anda sendiri untuk meminta agar diberikan kemudahan untuk bisa menghafal dan mengingat sesuatu.

Anda juga bisa menggunakan doa umum yang berisi permintaan kebaikan kepada Allah seperti doa:

اللَّهُمَّ رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

“Ya Allah, berilah kami segala kebaikan di dunia dan segala kebaikan di akhirat, dan jagalah kami dari api neraka.”

atau:

رَبِّ زِدْنِي عِلْمًا

“Wahai Rabbku, berikanlah kepadaku tambahan ilmu.”

atau

اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُ بِكَ مِنْ عِلْمٍ لَا يَنْفَعُ وَمِنْ دُعَاءٍ لَا يُسْمَعُ وَمِنْ قَلْبٍ لَا يَخْشَعُ وَمِنْ نَفْسٍ لَا تَشْبَعُ

“Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari ilmu yang tidak bermanfaat, dari doa yang tidak didengar, dari hati yang tidak tenang, dan dari nafsu yang tidak pernah puas.”

atau yang sejenisnya dari doa-doa yang shahih.

Adapun apa yang disebut dengan sholatul hifzh (shalat untuk memperkuat hafalan) maka shalat ini bukanlah merupakan sunnah Nabi karena ia bersumber dari sebuah hadits yang munkar atau palsu.

Hadits ini adalah hadits yang panjang yang diriwayatkan oleh Imam At Tirmidzi (3570) dari Abdullah bin Abbas radhiallahu ‘anhu bahwasanya Ali bin Abi Thalib mengadu kepada Rasulullah صلى الله عليه وسلم tentang kelemahan ingatannya dalam menghafal Al Qur`anul Karim. Lalu Rasulullah صلى الله عليه وسلم mengajarkan kepadanya shalat empat rakaat, zikir, dan doa khusus untuk memperkuat ingatan.

Tata cara shalat ini secara ringkas adalah sebagai berikut:

1. Shalat ini dilakukan pada sepertiga malam terakhir atau pertengahan atau awal malam dari malam Jum’at.

2. Shalat sebanyak empat rakaat dengan perincian setelah membaca Al Fatihah pada setiap rakaat dilanjutkan dengan membaca surat Yasin pada rakaat pertama, surat Ad Dukhan pada rakaat kedua, surat As Sajadah pada rakaat ketiga, dan surat Al Mulk pada rakaat keempat.

3. Selesai tasyahud akhir memuji Allah dan bershalawat untuk Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم dan seluruh nabi. Lalu memintakan ampun untuk orang-orang yang beriman.

4. Setelah itu membaca doa berikut ini:

اللهم ارحمني بترك المعاصي أبدا ما أبقيتني وارحمني أن أتكلف مالا يعنيني وارزقني حسن النظر فيما يرضيك عني اللهم بديع السموات والأرض ذو الجلال والإكرام والعزة التي لا ترام أسألك يا الله يا رحمن بجلالك ونور وجهك أن تلزم قلبي حفظ كتابك كما علمتني وارزقني أن أتلوه على النحو الذي يرضيك عني اللهم بديع السموات والأرض ذا الجلال والإكرام والعزة التي لا ترام أسألك يا الله يا رحمن بجلالك ونور وجهك أن تنور بكتابك بصري وأن تطلق به لساني وأن تفرج به عن قلبي وأن تشرح به صدري وأن تعمل به بدني لأنه لا يعينني على الحق غيرك ولا يؤتيه إلا أنت ولا حول ولا وقوة إلا بالله العلي العظيم

5. Shalat ini diulangi selama tiga, lima, atau tujuh Jum’at.

Hadits ini dihukumi sebagai hadits palsu karena di dalamnya terdapat seorang perawi yang bernama Al Walid bin Muslim. Dia adalah seorang perawi yang terkenal gemar melakukan tadlis taswiyah (penghilangan nama guru perawi yang lemah dari sanad). Adz Dzahabi berkata: “Ini adalah hadits yang aneh (syadz), dan saya khawatir tidak demikian (shahih menurut Al Hakim). Barangkali yang benar adalah hadits ini palsu dan bagusnya sanad ini sungguh membuatku heran.” Hadits ini pun telah dihukumi palsu oleh Ibnul Jauzi rahimahullah. Lihat Silsilatul Ahadits Adh Dha’ifah (7/384-385) karya Al Albani rahimahullah.

Apabila anda ingin menambah kekuatan hafalan, maka bisa dilakukan dengan cara-cara yang dilakukan oleh para penuntut ilmu dan penghafal Al Qur`an, seperti berdoa kepada Allah agar diberikan ingatan yang kuat, sering mengulang-ulang materi yang ingin dihafalkan, menjaga kesehatan tubuh, memakan makanan yang bisa menambah kekuatan hafalan (seperti kismis/zabib, lubban, air jahe, dll), menjauhi makanan yang bisa melemahkan kekuatan hafalan (seperti terong dan apel), banyak melakukan amal shalih, dan menjaga diri dari segala bentuk kemaksiatan kepada Allah. Demikian.

وبالله التوفيق