بسم الله الرحمن الرحيم
Sebagaimana yang pernah kami janjikan pada artikel Rahasia Peramal dan Dukun Sihir tentang penjelasan bagaimana cara jin mencuri wahyu di langit bahwasanya kami akan menyebutkan beberapa faidah yang terkandung di dalam hadits yang mulia tersebut yang diriwayatkan oleh Imam Al Bukhari dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu. Pada kesempatan ini kami akan memenuhi janji tersebut. Bagi anda yang ingin melihat hadits tersebut, silakan melihat pada artikel yang kami sebutkan di atas.
Beberapa faidah berharga dari hadits Abu Hurairah radhiallahu 'anhu terdahulu adalah sebagai berikut:
1. Allah memutuskan perkara di langit. Ini menunjukkan bahwa Allah ta’ala berada di langit, bukan berada di mana-mana. Hadits ini hanya satu dari segudang dalil (ayat dan hadits) yang menunjukkan bahwa Allah ta’ala berada di langit di atas Arsy, bukan berada di mana-mana atau tidak ada di mana-mana.
2. Malaikat mempunyai sayap, dan terkadang mereka mengepakkan sayap tersebut. Dalam hadits lain mereka juga menaungi majlis-majlis ilmu dengan sayap mereka karena senang dengan ilmu yang dicari oleh para penuntut ilmu.
3. Para malaikat merendahkan diri mereka terhadap firman-firman Allah, maka sepatutnya bagi kita untuk juga merendahkan diri kita terhadap firman-firman Allah dan tidak bersikap tak acuh ketika ayat-ayat Al Qur`an dibacakan, atau enggan menerima kebenaran yang terkandung di dalamnya. Termasuk di dalam hal ini adalah hadits-hadits nabawi.
4. Suara Allah itu keras dan bisa didengar oleh siapa saja yang Allah kehendaki. Dalil lain juga menunjukkan akan hal ini. Ini adalah bantahan terhadap pendapat yang mengatakan bahwa Allah itu hanya berkata-kata di dalam hati (kalam nafsani) dan ucapan-Nya tidak bisa didengar oleh makhluk-Nya.
5.Malaikat bisa bercakap-cakap, baik itu bersama sesama malaikat, maupun dengan selain mereka.
6. Firman adalah seluruhnya adalah benar dan tidak mungkin salah. Sebagian malaikat ketika ditanya oleh malaikat lain tentang apa yang Allah ucapkan, mereka menjawab: “Al haq (kebenaran).”
7. Di antara nama-nama Allah adalah Al ‘Aliyy (Yang Maha Tinggi) dan Al Kabir (Yang Maha Besar). Kedua nama ini menunjukkan bahwasanya Allah bersifat tinggi dan besar. Setiap nama Allah mengandung sifat bagi-Nya. Ini bantahan bagi pendapat yang membatasi sifat-sifat Allah dengan jumlah tertentu saja atau menolak sifat-sifat Allah sama sekali dengan alasan bahwa menetapkan sifat bagi Allah berarti telah menyerupakan Allah dengan makhluk-Nya.
8. Para jin ada yang bekerja sebagai pencuri wahyu dari langit. Posisi mereka bertingkat-tingkat. Yang paling atas mengabarkan kepada yang di bawahnya, begitu seterusnya sampai kabar itu diterima oleh dukun atau peramal.
9. Allah ta’ala menyediakan panah-panah api untuk menghalangi aksi pencurian kabar oleh para jin jahat tersebut.
10. Jin pencuri wahyu dan para dukun/peramal adalah pendusta besar meskipun apa yang mereka sampaikan terkadang benar terjadi dengan izin Allah.
11. Orang-orang yang jahil terhadap perkara agama terkadang mendatangi para peramal, dukun, paranormal untuk menanyakan sesuatu atau meminta bantuan mereka lalu mempercayai mereka. Mereka tidak sadar bahwa mereka telah mendatangi pendusta besar, dan perbuatan ini sangat dilarang di dalam Islam.
Demikian beberapa faidah yang bisa kami sarikan dari hadits Abu Hurairah radhiallahu ’anhu riwayat Al Bukhari tentang pencurian wahyu oleh jin.
Beberapa faidah berharga dari hadits Abu Hurairah radhiallahu 'anhu terdahulu adalah sebagai berikut:
1. Allah memutuskan perkara di langit. Ini menunjukkan bahwa Allah ta’ala berada di langit, bukan berada di mana-mana. Hadits ini hanya satu dari segudang dalil (ayat dan hadits) yang menunjukkan bahwa Allah ta’ala berada di langit di atas Arsy, bukan berada di mana-mana atau tidak ada di mana-mana.
2. Malaikat mempunyai sayap, dan terkadang mereka mengepakkan sayap tersebut. Dalam hadits lain mereka juga menaungi majlis-majlis ilmu dengan sayap mereka karena senang dengan ilmu yang dicari oleh para penuntut ilmu.
3. Para malaikat merendahkan diri mereka terhadap firman-firman Allah, maka sepatutnya bagi kita untuk juga merendahkan diri kita terhadap firman-firman Allah dan tidak bersikap tak acuh ketika ayat-ayat Al Qur`an dibacakan, atau enggan menerima kebenaran yang terkandung di dalamnya. Termasuk di dalam hal ini adalah hadits-hadits nabawi.
4. Suara Allah itu keras dan bisa didengar oleh siapa saja yang Allah kehendaki. Dalil lain juga menunjukkan akan hal ini. Ini adalah bantahan terhadap pendapat yang mengatakan bahwa Allah itu hanya berkata-kata di dalam hati (kalam nafsani) dan ucapan-Nya tidak bisa didengar oleh makhluk-Nya.
5.Malaikat bisa bercakap-cakap, baik itu bersama sesama malaikat, maupun dengan selain mereka.
6. Firman adalah seluruhnya adalah benar dan tidak mungkin salah. Sebagian malaikat ketika ditanya oleh malaikat lain tentang apa yang Allah ucapkan, mereka menjawab: “Al haq (kebenaran).”
7. Di antara nama-nama Allah adalah Al ‘Aliyy (Yang Maha Tinggi) dan Al Kabir (Yang Maha Besar). Kedua nama ini menunjukkan bahwasanya Allah bersifat tinggi dan besar. Setiap nama Allah mengandung sifat bagi-Nya. Ini bantahan bagi pendapat yang membatasi sifat-sifat Allah dengan jumlah tertentu saja atau menolak sifat-sifat Allah sama sekali dengan alasan bahwa menetapkan sifat bagi Allah berarti telah menyerupakan Allah dengan makhluk-Nya.
8. Para jin ada yang bekerja sebagai pencuri wahyu dari langit. Posisi mereka bertingkat-tingkat. Yang paling atas mengabarkan kepada yang di bawahnya, begitu seterusnya sampai kabar itu diterima oleh dukun atau peramal.
9. Allah ta’ala menyediakan panah-panah api untuk menghalangi aksi pencurian kabar oleh para jin jahat tersebut.
10. Jin pencuri wahyu dan para dukun/peramal adalah pendusta besar meskipun apa yang mereka sampaikan terkadang benar terjadi dengan izin Allah.
11. Orang-orang yang jahil terhadap perkara agama terkadang mendatangi para peramal, dukun, paranormal untuk menanyakan sesuatu atau meminta bantuan mereka lalu mempercayai mereka. Mereka tidak sadar bahwa mereka telah mendatangi pendusta besar, dan perbuatan ini sangat dilarang di dalam Islam.
Demikian beberapa faidah yang bisa kami sarikan dari hadits Abu Hurairah radhiallahu ’anhu riwayat Al Bukhari tentang pencurian wahyu oleh jin.
وبالله التوفيق