Bismillahirrahmanirrahim | Berkata Abdullah ibnu Abbas radhiallahu 'anhu: "Tidaklah datang kepada manusia suatu tahun yang baru melainkan mereka pasti akan membuat bid'ah baru dan mematikan sunnah sehingga hiduplah bid'ah dan matilah sunnah." Diriwayatkan oleh Ibnu Wadhdhah di dalam kitab Al Bida' wan Nahyu 'anha | Berkata Sufyan Ats Tsauri rahimahullahu ta'ala: "Bid'ah lebih disukai Iblis daripada maksiat karena maksiat akan ditaubati sedangkan bid'ah tidak akan ditaubati." Diriwayatkan oleh Al Baghawi di dalam kitab Syarhus Sunnah (1/216) | Berkata Sufyan bin Uyainah rahimahullahu ta'ala: "Barangsiapa yang rusak dari kalangan ulama kita maka pada dirinya terdapat kemiripan dengan ulama Yahudi dan barangsiapa yang rusak dari kalangan ahli ibadah kita maka pada dirinya terdapat kemiripan dengan ahli ibadah Nasrani." |

Adakah Doa Qunut pada Shalat Subuh?

بسم الله الرحمن الرحيم

Pertanyaan:

Assalamu’alaikum. Saya mau bertanya, apakah doa qunut di dalam shalat Subuh ada dalilnya?

Jawaban:

Wa'alaikumussalam warahmatullah.

Setahu kami, mengkhususkan membaca doa qunut hanya pada waktu shalat Subuh tidak ada landasannya dari dalil yang shahih. Adapun hadits Anas bin Malik radhiallahu 'anhu yang berbunyi:

وأما في الصبح فلم يزل يقنت حتى فارق الدنيا

“Adapun pada shalat Subuh, beliau (Nabi صلى الله عليه وسلم) senantiasa melakukan qunut sampai meninggalkan dunia (wafat).”

Hadits ini adalah hadits yang sangat lemah. Hadits ini diriwayatkan oleh Ahmad di dalam Al Musnad (3/162) dan Ad Daraquthni di dalam As Sunan(2/39). Di dalam sanadnya terdapat Abu Ja’far Ar Razi. Pendapat yang kuat mengenai Abu Ja’far Ar Razi ini adalah pendapat yang menilai bahwa dia adalah seorang yang lemah. Selain itu, dia juga menyelisihi para perawi lain yang lebih kuat darinya dalam hal penyebutan qunut Subuh, di mana para perawi selain Abu Ja’far Ar Razi tidak ada satupun yang menyebutkan tentang qunut Subuh di dalam riwayat-riwayat mereka, sehingga tambahan qunut Subuh yang disebutkan oleh Abu Ja’far Ar Razi di sini adalah tambahan yang mungkar. Ibnu Rajab dan Al Albani menyatakan bahwa hadits ini adalah hadits mungkar.

Bukti lainnya yang mendukung bahwa Rasulullah tidak pernah melakukan doa qunut pada setiap shalat Subuh adalah atsar dari Sa'd bin Thariq Al Asyja'i rahimahullah. Dia berkata:

قلت لأبي: يا أبة! إنك قد صليت خلف رسول الله صلى الله عليه وسلم وأبي بكر وعمر وعثمان وعلي بن أبي طالب ههنا بالكوفة نحوا من خمسين سنة، أكانوا يقنتون؟ قال: أي بني محدث

“Saya bertanya kepada ayah saya (yaitu Thariq bin Asyyam radhiallahu 'anhu, salah seorang sahabat Nabi): “Wahai ayahku, sesungguhnya engkau telah pernah shalat bersama Rasulullah صلى الله عليه وسلم , Abu Bakr, Umar, Utsman, dan Ali bin Abi Thalib di sini di Kufah selama sekitar lima puluh tahun. Apakah mereka pernah berqunut (di waktu shalat Subuh)?” Dia (ayahku) menjawab: “Wahai anakku, itu adalah muhdats.”

Atsar ini diriwayatkan oleh At Tirmidzi (402), Ibnu Majah (1241), dan yang lainnya dengan sanad yang shahih.

Di dalam atsar di atas jelas disebutkan, bahwa Thariq bin Asyyam radhiallahu 'anhu yang telah bertahun-tahun lamanya shalat bersama Rasulullah صلى الله عليه وسلم , Abu Bakr, Umar, Utsman, dan Ali bin Abi Thalib, sama sekali tidak pernah mendapati satupun dari mereka yang membaca doa qunut di dalam shalat Subuh secara terus-menerus. Bahkan Thariq menyatakan bahwa perbuatan ini adalah "muhdats", yaitu tidak ada tuntunannya dari Rasul صلى الله عليه وسلم .

Imam At Tirmidzi mengatakan bahwa ini adalah pendapat kebanyakan ahlul 'ilmi, di antaranya Abdullah ibnul Mubarak. Pendapat ini juga dipilih oleh Sufyan Ats Tsauri rahimahullah. Wallahu ta'ala a'lam.

وبالله التوفيق