بسم الله الرحمن الرحيم
Salah satu akidah yang diyakini oleh kaum Sufi adalah keyakinan bahwa Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم diciptakan dari cahaya sebelum seluruh makhluk diciptakan. Mereka berdalil dengan hadits Jabir bin Abdillah radhiallahu ‘anhu. Dia bertanya kepada Rasulullah صلى الله عليه وسلم tentang makhluk apakah yang paling pertama diciptakan oleh Allah ‘azza wa jalla . Lalu Rasulullah صلى الله عليه وسلم menjawab:
“Wahai Jabir, sesungguhnya Allah ta’ala menciptakan cahaya Nabimu dari cahaya-Nya sebelum (menciptakan) yang lain.”
Hadits ini adalah hadits yang panjang, disebutkan oleh Al ‘Ajluni di kitabnya Kasyful Khafa` hadits nomor 827, dan menyandarkan periwayatannya kepada Abdurrazzaq penyusun Mushannaf. Setelah diteliti oleh para ulama, ternyata penyandaran hadits ini kepada Abdurrazzaq tidaklah benar. Hadits ini tidak ditemukan di dalam Mushannaf beliau. Syekh Al Albani rahimahullah berkata di dalam kitab Silsilah Ash Shahihah (133): “Hadits Abdurrazzaq sanadnya tidak diketahui.” Hal ini menunjukkan akan kepalsuan hadits ini.
Hadits lain yang menjadi sandaran mereka adalah hadits palsu yang tersebar di kalangan manusia:
“Sesungguhnya Allah menggenggam segenggam cahaya-Nya, lalu berkata kepadanya: ‘Jadilah engkau sebagai Muhammad!’ Maka berubahlah cahaya itu menjadi tiang.”
Para ulama menghukumi hadits ini dan yang sebelumnya sebagai hadits palsu dan dusta. Di antara yang menunjukkan akan kepalsuan hadits ini adalah Allah ‘azza wa jalla memerintahkan cahaya untuk menjadi Muhammad, tapi cahaya itu malah berubah menjadi tiang, seolah-olah Allah ‘azza wa jalla tidak memiliki kekuasaan yang sempurna sehingga terjadi kesalahan.
Semua hadits yang mengatakan bahwa Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم berasal dari cahaya dan bahwa cahaya beliau صلى الله عليه وسلم adalah makhluk pertama yang diciptakan Allah ‘azza wa jalla adalah palsu dan bertentangan dengan Al Qur`an dan sunnah yang shahih. Allah ‘azza wa jalla telah menerangkan di dalam banyak ayat dan surat bahwa asal manusia adalah diciptakan dari tanah, termasuk di dalamnya Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم . Allah ‘azza wa jalla berfirman:
“Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (yang berasal) dari tanah. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maha Suci Allah, Pencipta yang paling baik.” [QS Al Mu`minun: 12-14]
Allah ‘azza wa jalla berfirman:
“Katakanlah (wahai Muhammad): Sesungguhnya aku ini adalah manusia biasa seperti kalian yang diwahyukan kepadaku bahwa sesungguhnya sesembahan kalian itu adalah sesembahan yang tunggal.” [QS Al Kahfi: 110]
Dari Aisyah radhiallahu ‘anha, Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda:
“Malaikat diciptakan dari cahaya, jin diciptakan dari nyala api, dan Adam diciptakan dari apa yang telah disebutkan kepada kalian (yaitu tanah).” [HR Muslim (2966)]
Syaikh Al Albani berkata di dalam kitab Silsilatul Ahadits Ash Shahihah (458): “Pada hadits ini terdapat isyarat tentang batilnya hadits yang masyhur di kalangan manusia: “Wahai Jabir, yang pertama diciptakan oleh Allah adalah cahaya Nabimu.” dan hadits lainnya yang menyebutkan bahwa beliau صلى الله عليه وسلم diciptakan dari cahaya. Sesungguhnya hadits ini (hadits Aisyah di atas) adalah dalil yang jelas bahwa hanya malaikat yang diciptakan dari cahaya, tidak termasuk Adam dan keturunannya.”
Begitu pula perkataan mereka yang mengatakan bahwa cahaya Muhammad adalah makhluk yang paling pertama diciptakan oleh Allah ‘azza wa jalla adalah batil dan bertentangan dengan hadits:
إِنّ أَوّلَ مَا خَلَقَ اللهُ الْقَلَمَ
“Sesungguhnya yang paling pertama Allah ciptakan adalah Al Qalam.” [HR Abu Daud (4700) dan At Tirmidzi (2155) dari Ubadah bin Shomit radhiallahu ‘anhu.]
Di dalam hadits ini disebutkan bahwa makhluk yang paling pertama diciptakan oleh Allah ‘azza wa jalla adalah Al Qalam yang bertugas untuk mencatat takdir seluruh makhluk hingga hari Kiamat kelak. Ini merupakan salah satu pendapat dari kalangan para ulama.
Pendapat lainnya mengatakan bahwa makhluk yang paling pertama diciptakan adalah ‘Arsy berdasarkan hadits Imran bin Hushain radhiallahu ‘anhu riwayat Al Bukhari (3191) yang menerangkan bahwa Arsy telah ada sebelum penentuan takdir, dan hadits Abdullah bin Amr bin Al Ash radhiallahu ‘anhu riwayat Muslim (2653) yang menerangkan bahwa Allah ‘azza wa jalla telah menentukan takdir segala sesuatu sejak lima puluh ribu tahun sebelum penciptaan langit dan bumi, dan Arsy pada waktu itu telah ada. Pendapat kedua ini adalah pendapat kebanyakan ulama.
Untuk penjelasan lebih lengkap silakan melihat pembahasannya pada kitab Ash Shofadiyah (2/79) karangan Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah, Syarh Ath Thohawiyah (1/241) karangan Ibnu Abil Izz, dan Fathul Bari (6/346-347) karangan Ibnu Hajar Al ‘Asqalani.
Namun, walaupun terjadi perbedaan pendapat, tidak ada satupun dari para ulama yang mengatakan bahwa makhluk yang paling pertama diciptakan adalah cahaya Muhammad. Ayat-ayat, hadits-hadits, dan penjelasan para ulama Ahlus Sunnah ini membuktikan kekeliruan pendapat kaum Sufi yang mengatakan bahwa Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم diciptakan dari cahaya dan cahayanya ini adalah makhluk yang paling pertama diciptakan oleh Allah ‘azza wa jalla . Segala puji hanya bagi Allah ‘azza wa jalla yang telah memberikan petunjuk-Nya kepada kita.
Salah satu akidah yang diyakini oleh kaum Sufi adalah keyakinan bahwa Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم diciptakan dari cahaya sebelum seluruh makhluk diciptakan. Mereka berdalil dengan hadits Jabir bin Abdillah radhiallahu ‘anhu. Dia bertanya kepada Rasulullah صلى الله عليه وسلم tentang makhluk apakah yang paling pertama diciptakan oleh Allah ‘azza wa jalla . Lalu Rasulullah صلى الله عليه وسلم menjawab:
يَا جَابِرُ، إِنَّ اللهَ تَعَالَى خَلَقَ قَبْلَ الأَشْيَاءِ نُوْرَ نَبِيِّكَ مِنْ نُوْرِهِ
“Wahai Jabir, sesungguhnya Allah ta’ala menciptakan cahaya Nabimu dari cahaya-Nya sebelum (menciptakan) yang lain.”
Hadits ini adalah hadits yang panjang, disebutkan oleh Al ‘Ajluni di kitabnya Kasyful Khafa` hadits nomor 827, dan menyandarkan periwayatannya kepada Abdurrazzaq penyusun Mushannaf. Setelah diteliti oleh para ulama, ternyata penyandaran hadits ini kepada Abdurrazzaq tidaklah benar. Hadits ini tidak ditemukan di dalam Mushannaf beliau. Syekh Al Albani rahimahullah berkata di dalam kitab Silsilah Ash Shahihah (133): “Hadits Abdurrazzaq sanadnya tidak diketahui.” Hal ini menunjukkan akan kepalsuan hadits ini.
Hadits lain yang menjadi sandaran mereka adalah hadits palsu yang tersebar di kalangan manusia:
إِنَّ اللهَ قَبَضَ قَبْضَةً مِنْ نُوْرِهِ، فَقَالَ لَهَا: كُوْنِي مُحَمَّدًا، فَصَارَتْ عَمُوْدًا
Para ulama menghukumi hadits ini dan yang sebelumnya sebagai hadits palsu dan dusta. Di antara yang menunjukkan akan kepalsuan hadits ini adalah Allah ‘azza wa jalla memerintahkan cahaya untuk menjadi Muhammad, tapi cahaya itu malah berubah menjadi tiang, seolah-olah Allah ‘azza wa jalla tidak memiliki kekuasaan yang sempurna sehingga terjadi kesalahan.
Semua hadits yang mengatakan bahwa Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم berasal dari cahaya dan bahwa cahaya beliau صلى الله عليه وسلم adalah makhluk pertama yang diciptakan Allah ‘azza wa jalla adalah palsu dan bertentangan dengan Al Qur`an dan sunnah yang shahih. Allah ‘azza wa jalla telah menerangkan di dalam banyak ayat dan surat bahwa asal manusia adalah diciptakan dari tanah, termasuk di dalamnya Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم . Allah ‘azza wa jalla berfirman:
وَلَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنْسَانَ مِنْ سُلَالَةٍ مِنْ طِينٍ (12) ثُمَّ جَعَلْنَاهُ نُطْفَةً فِي قَرَارٍ مَكِينٍ (13) ثُمَّ خَلَقْنَا النُّطْفَةَ عَلَقَةً فَخَلَقْنَا الْعَلَقَةَ مُضْغَةً فَخَلَقْنَا الْمُضْغَةَ عِظَامًا فَكَسَوْنَا الْعِظَامَ لَحْمًا ثُمَّ أَنْشَأْنَاهُ خَلْقًا آخَرَ فَتَبَارَكَ اللَّهُ أَحْسَنُ الْخَالِقِينَ
Allah ‘azza wa jalla berfirman:
قُلْ إِنَّمَا أَنَا بَشَرٌ مِثْلُكُمْ يُوحَى إِلَيَّ أَنَّمَا إِلَهُكُمْ إِلَهٌ وَاحِدٌ
Dari Aisyah radhiallahu ‘anha, Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda:
خُلِقَتِ المَلاَئِكَةُ مِنْ نُوْرٍ، وَخُلِقَ الجَانُّ مِنْ مَارِجٍ مِنْ نَارِ، وَخُلِقَ آدَمُ مِمَّا وُصِفَ لَكُمْ
Syaikh Al Albani berkata di dalam kitab Silsilatul Ahadits Ash Shahihah (458): “Pada hadits ini terdapat isyarat tentang batilnya hadits yang masyhur di kalangan manusia: “Wahai Jabir, yang pertama diciptakan oleh Allah adalah cahaya Nabimu.” dan hadits lainnya yang menyebutkan bahwa beliau صلى الله عليه وسلم diciptakan dari cahaya. Sesungguhnya hadits ini (hadits Aisyah di atas) adalah dalil yang jelas bahwa hanya malaikat yang diciptakan dari cahaya, tidak termasuk Adam dan keturunannya.”
Begitu pula perkataan mereka yang mengatakan bahwa cahaya Muhammad adalah makhluk yang paling pertama diciptakan oleh Allah ‘azza wa jalla adalah batil dan bertentangan dengan hadits:
إِنّ أَوّلَ مَا خَلَقَ اللهُ الْقَلَمَ
Di dalam hadits ini disebutkan bahwa makhluk yang paling pertama diciptakan oleh Allah ‘azza wa jalla adalah Al Qalam yang bertugas untuk mencatat takdir seluruh makhluk hingga hari Kiamat kelak. Ini merupakan salah satu pendapat dari kalangan para ulama.
Pendapat lainnya mengatakan bahwa makhluk yang paling pertama diciptakan adalah ‘Arsy berdasarkan hadits Imran bin Hushain radhiallahu ‘anhu riwayat Al Bukhari (3191) yang menerangkan bahwa Arsy telah ada sebelum penentuan takdir, dan hadits Abdullah bin Amr bin Al Ash radhiallahu ‘anhu riwayat Muslim (2653) yang menerangkan bahwa Allah ‘azza wa jalla telah menentukan takdir segala sesuatu sejak lima puluh ribu tahun sebelum penciptaan langit dan bumi, dan Arsy pada waktu itu telah ada. Pendapat kedua ini adalah pendapat kebanyakan ulama.
Untuk penjelasan lebih lengkap silakan melihat pembahasannya pada kitab Ash Shofadiyah (2/79) karangan Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah, Syarh Ath Thohawiyah (1/241) karangan Ibnu Abil Izz, dan Fathul Bari (6/346-347) karangan Ibnu Hajar Al ‘Asqalani.
Namun, walaupun terjadi perbedaan pendapat, tidak ada satupun dari para ulama yang mengatakan bahwa makhluk yang paling pertama diciptakan adalah cahaya Muhammad. Ayat-ayat, hadits-hadits, dan penjelasan para ulama Ahlus Sunnah ini membuktikan kekeliruan pendapat kaum Sufi yang mengatakan bahwa Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم diciptakan dari cahaya dan cahayanya ini adalah makhluk yang paling pertama diciptakan oleh Allah ‘azza wa jalla . Segala puji hanya bagi Allah ‘azza wa jalla yang telah memberikan petunjuk-Nya kepada kita.
وبالله التوفيق