بسم الله الرحمن الرحيم
Memanjangkan pakaian sampai melewati mata kaki adalah perbuatan haram yang sangat dilarang di dalam agama kita. Perbuatan ini pun diancam dengan hukuman yang sangat berat.
Di antara dalil-dalil yang menunjukkan akan keharaman perbuatan ini adalah sebagai berikut:
1. Hadits Abu Dzar radhiallahu ‘anhu, bahwasanya Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda:
ثلاثة لا يكلمهم الله يوم القيامة ولا ينظر إليهم ولا يزكيهم ولهم عذاب أليم قال فقرأها رسول الله صلى الله عليه و سلم ثلاث مرار قال أبو ذر خابوا وخسروا من هم يا رسول الله ؟ قال المسبل والمنان والمنفق سلعته بالحلف الكاذب
“Tiga golongan manusia yang Allah tidak mengajak mereka bicara pada hari kiamat, tidak melihat kepada mereka, tidak menyucikan mereka, dan mereka akan mendapatkan azab yang pedih.” Beliau mengulanginya tiga kali. Abu Dzar berkata: “Mereka tentunya merasakan kekecewaan dan kerugian. Siapakah mereka itu wahai Rasulullah?” Rasulullah menjawab: “Orang yang memanjangkan pakaiannya di bawah mata kaki, orang yang gemar mengungkit pemberian, dan orang yang melariskan dagangannya dengan sumpah palsu.” [HR Muslim (106)]
2. Dari Abu Sa’id Al Khudri radhiallahu ‘anhu, Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda:
“Pakaian seorang muslim itu sampai ke pertengahan betis. Tidak mengapa bila (panjangnya) di antara pertengahan betis dan dua mata kaki. Apa (pakaian) yang berada di bawah dua mata kaki maka tempatnya di neraka. Barangsiapa yang menyeret pakaiannya dengan angkuh maka Allah tidak melihat kepadanya (pada hari kiamat).” [HR Abu Daud (4093). Hadits shahih.]
3. Hadits Abdullah bin Umar radhiallahu ‘anhu, bahwasanya Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda:
“Perbuatan isbal berlaku pada kain, baju, dan serban. Barangsiapa yang menyeret salah satu ketiga hal tersebut dengan sombong maka Allah tidak melihat kepadanya pada hari kiamat.” [HR Abu Daud (4094). Hadits shahih.]
4. Dari Abdullah bin Umar radhiallahu ‘anhu, Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda:
“Barangsiapa yang menyeret pakaiannya dengan sombong maka Allah tidak melihat kepadanya pada hari kiamat.” [HR Al Bukhari (3665) dan Muslim (2085)]
5. Nasehat Umar ibnul Khaththab radhiallahu ‘anhu kepada salah seorang pemuda yang pakaiannya menyentuh tanah:
“Wahai anak saudaraku, angkatlah pakaianmu karena itu lebih awet bagi pakaianmu (tidak cepat rusak) dan lebih bertakwa terhadap Rabbmu.” [HR Al Bukhari (3700)]
Di antara dalil-dalil yang menunjukkan akan keharaman perbuatan ini adalah sebagai berikut:
1. Hadits Abu Dzar radhiallahu ‘anhu, bahwasanya Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda:
ثلاثة لا يكلمهم الله يوم القيامة ولا ينظر إليهم ولا يزكيهم ولهم عذاب أليم قال فقرأها رسول الله صلى الله عليه و سلم ثلاث مرار قال أبو ذر خابوا وخسروا من هم يا رسول الله ؟ قال المسبل والمنان والمنفق سلعته بالحلف الكاذب
“Tiga golongan manusia yang Allah tidak mengajak mereka bicara pada hari kiamat, tidak melihat kepada mereka, tidak menyucikan mereka, dan mereka akan mendapatkan azab yang pedih.” Beliau mengulanginya tiga kali. Abu Dzar berkata: “Mereka tentunya merasakan kekecewaan dan kerugian. Siapakah mereka itu wahai Rasulullah?” Rasulullah menjawab: “Orang yang memanjangkan pakaiannya di bawah mata kaki, orang yang gemar mengungkit pemberian, dan orang yang melariskan dagangannya dengan sumpah palsu.” [HR Muslim (106)]
2. Dari Abu Sa’id Al Khudri radhiallahu ‘anhu, Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda:
أزرة المسلم إلى نصف الساق ولاحرج أو لا جناح فيما بينه وبين الكعبين
ما كان أسفل من الكعبين فهو في النار من جر إزاره بطرا لم ينظر الله إليه
3. Hadits Abdullah bin Umar radhiallahu ‘anhu, bahwasanya Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda:
الإسبال في الإزار والقميص والعمامة من جر منها شيئا خيلاء لم ينظر
الله إليه يوم القيامة
4. Dari Abdullah bin Umar radhiallahu ‘anhu, Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda:
مَنْ جَرَّ ثَوْبَهُ خُيَلَاءَ لَمْ يَنْظُرْ اللَّهُ إِلَيْهِ
يَوْمَ الْقِيَامَةِ
5. Nasehat Umar ibnul Khaththab radhiallahu ‘anhu kepada salah seorang pemuda yang pakaiannya menyentuh tanah:
يَا ابْنَ أَخِي ارْفَعْ ثَوْبَكَ فَإِنَّهُ أَبْقَى لِثَوْبِكَ
وَأَتْقَى لِرَبِّكَ
وبالله التوفيق