Bismillahirrahmanirrahim | Berkata Abdullah ibnu Abbas radhiallahu 'anhu: "Tidaklah datang kepada manusia suatu tahun yang baru melainkan mereka pasti akan membuat bid'ah baru dan mematikan sunnah sehingga hiduplah bid'ah dan matilah sunnah." Diriwayatkan oleh Ibnu Wadhdhah di dalam kitab Al Bida' wan Nahyu 'anha | Berkata Sufyan Ats Tsauri rahimahullahu ta'ala: "Bid'ah lebih disukai Iblis daripada maksiat karena maksiat akan ditaubati sedangkan bid'ah tidak akan ditaubati." Diriwayatkan oleh Al Baghawi di dalam kitab Syarhus Sunnah (1/216) | Berkata Sufyan bin Uyainah rahimahullahu ta'ala: "Barangsiapa yang rusak dari kalangan ulama kita maka pada dirinya terdapat kemiripan dengan ulama Yahudi dan barangsiapa yang rusak dari kalangan ahli ibadah kita maka pada dirinya terdapat kemiripan dengan ahli ibadah Nasrani." |

Sifat-Sifat "Tuhan" Kaum Musyrikin

بسم الله الرحمن الرحيم

Di antara bentuk kesyirikan adalah menjadikan tandingan bagi Allah ‘azza wa jalla. Orang-orang yang melakukan hal ini menyangka bahwa tuhan-tuhan mereka dapat memberikan manfaat dan menjauhkan marabahaya dan malapetaka dari mereka. Mereka mencintai tuhan mereka seperti mencintai Allah atau bahkan lebih.

Namun, ternyata apa yang mereka sangka justru tidak demikian. Allah ta’ala telah menerangkan sejelas-jelasnya di dalam kitab-Nya yang mulia tentang sifat-sifat tandingan-tandingan-Nya tersebut dengan sifat-sifat yang jelas dan tegas.

Berikut kami rangkumkan beberapa sifat tuhan “jadi-jadian” kaum musyrikin, baik kaum musyrikin pada masa dulu maupun pada masa kini.  Dengan mengharap pertolongan-Nya kami memulai:

1. Mereka tidak dapat menciptakan sesuatu, bahkan mereka dicipta.

a. Firman Allah ta’ala:

 أَيُشْرِكُونَ مَا لَا يَخْلُقُ شَيْئًا وَهُمْ يُخْلَقُونَ

“Apakah mereka mempersekutukan (Allah dengan) sesuatu yang tak dapat menciptakan apapun, sedangkan sesuatu itu sendiri diciptakan?" [QS Al A’raf: 191]

b. Firman Allah ta’ala:

 يَا أَيُّهَا النَّاسُ ضُرِبَ مَثَلٌ فَاسْتَمِعُوا لَهُ إِنَّ الَّذِينَ تَدْعُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ لَنْ يَخْلُقُوا ذُبَابًا وَلَوِ اجْتَمَعُوا لَهُ

“Wahai manusia, telah dibuat perumpamaan, maka dengarkanlah perumpamaan itu. Sesungguhnya segala yang kalian seru selain Allah sekali-kali tidak akan dapat menciptakan seekor lalatpun, walaupun mereka bersatu menciptakannya.” [QS Al Hajj: 73]

2. Mereka adalah makhluk/hamba seperti kita.

Allah ta’ala berfirman:

إِنَّ الَّذِينَ تَدْعُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ عِبَادٌ أَمْثَالُكُمْ فَادْعُوهُمْ فَلْيَسْتَجِيبُوا لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ

“Sesungguhnya yang kalian seru selain Allah itu adalah makhluk (yang lemah) yang serupa juga dengan kamu. Maka serulah mereka itu lalu biarkanlah mereka memperkenankan permintaan kalian, jika kalian memang orang-orang yang benar.” [QS Al A’raf: 194]

3. Mereka itu lemah, tidak bisa menolong diri sendiri, terlebih lagi orang lain.

a. Firman Allah ta’ala:

وَلَا يَسْتَطِيعُونَ لَهُمْ نَصْرًا وَلَا أَنْفُسَهُمْ يَنْصُرُونَ

“dan (apa yang kalian sembah selain Allah) mereka itu tidak mampu memberi pertolongan kepada para penyembahnya dan kepada diri mereka sendiripun mereka tidak dapat memberi pertolongan.” [QS Al A’raf: 192]

b. Firman Allah ta’ala:

وَالَّذِينَ تَدْعُونَ مِنْ دُونِهِ لا يَسْتَطِيعُونَ نَصْرَكُمْ وَلا أَنْفُسَهُمْ يَنْصُرُونَ

“dan segala yang kalian seru selain Allah tidaklah sanggup menolong kalian, bahkan tidak dapat menolong diri mereka sendiri.” [QS Al A’raf: 197]

c. Firman Allah ta’ala:

 يَا أَيُّهَا النَّاسُ ضُرِبَ مَثَلٌ فَاسْتَمِعُوا لَهُ إِنَّ الَّذِينَ تَدْعُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ لَنْ يَخْلُقُوا ذُبَابًا وَلَوِ اجْتَمَعُوا لَهُ وَإِنْ يَسْلُبْهُمُ الذُّبَابُ شَيْئًا لا يَسْتَنْقِذُوهُ مِنْهُ ضَعُفَ الطَّالِبُ وَالْمَطْلُوبُ

“Hai manusia, telah dibuat perumpamaan, maka dengarkanlah perumpamaan itu. Sesungguhnya segala yang kalian seru selain Allah sekali-kali tidak dapat menciptakan seekor lalatpun, walaupun mereka bersatu menciptakannya. Jika lalat itu merampas sesuatu dari mereka, tiadalah mereka dapat merebutnya kembali dari lalat itu. Amat lemahlah yang menyembah dan amat lemah (pulalah) yang disembah." [QS Al Hajj: 73]

d. Firman Allah ta’ala:

 وَالَّذِينَ تَدْعُونَ مِنْ دُونِهِ مَا يَمْلِكُونَ مِنْ قِطْمِيرٍ

“dan apa-apa yang kalian seru (sembah) selain Allah tiada mempunyai apa-apa walaupun setipis kulit ari.” [QS Fathir: 13]

e. Firman Allah ta’ala tentang kisah Nabi Ibrahim صلى الله عليه وسلم :

 فَرَاغَ إِلَى آلِهَتِهِمْ فَقَالَ أَلَا تَأْكُلُونَ (91) مَا لَكُمْ لَا تَنْطِقُونَ (92) فَرَاغَ عَلَيْهِمْ ضَرْبًا بِالْيَمِينِ (93) فَأَقْبَلُوا إِلَيْهِ يَزِفُّونَ (94) قَالَ أَتَعْبُدُونَ مَا تَنْحِتُونَ (95) وَاللَّهُ خَلَقَكُمْ وَمَا تَعْمَلُونَ

“Kemudian dia (Ibrahim) pergi dengan diam-diam kepada berhala-berhala mereka. Lalu dia berkata: "Apakah kalian tidak makan? Kenapa kalian tidak menjawab?" Lalu dihadapinya berhala-berhala itu sambil memukul mereka dengan tangan kanannya (dengan kuat). Kemudian kaumnya datang kepadanya dengan bergegas. Ibrahim berkata: "Apakah kalian menyembah patung-patung yang kalian pahat itu, padahal Allah-lah yang menciptakan kalian dan apa yang kalian perbuat itu." [QS Ash Shaffat: 91-96]

f. Firman Allah ta’ala tentang kisah Nabi Ibrahim صلى الله عليه وسلم :

 فَجَعَلَهُمْ جُذَاذًا إِلَّا كَبِيرًا لَهُمْ لَعَلَّهُمْ إِلَيْهِ يَرْجِعُون

“Lalu dia (Ibrahim) membuat berhala-berhala itu hancur berpotong-potong, kecuali yang terbesar (induk) dari patung-patung yang lain agar mereka kembali (untuk bertanya) kepadanya.” [QS Al Anbiya: 58]

g. Firman Allah ta’ala tentang kisah Nabi Ibrahim صلى الله عليه وسلم :

قَالَ أَفَتَعْبُدُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ مَا لَا يَنْفَعُكُمْ شَيْئًا وَلَا يَضُرُّكُمْ (66) أُفٍّ لَكُمْ وَلِمَا تَعْبُدُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ أَفَلَا تَعْقِلُون

“Dia (Ibrahim) berkata: “Mengapakah kalian menyembah selain Allah sesuatu yang tidak dapat memberi manfaat sedikitpun dan tidak (pula) memberi mudharat kepada kalian? Ah (celakalah) kalian dan apa yang kalian sembah selain Allah. Maka apakah kalian tidak memahami?” [QS Al Anbiya: 66-67]

4. Mereka itu tidak dapat mendengar, melihat, dan menjawab.

a. Firman Allah ta’ala:

 وَإِنْ تَدْعُوهُمْ إِلَى الْهُدَى لا يَسْمَعُوا وَتَرَاهُمْ يَنْظُرُونَ إِلَيْكَ وَهُمْ لا يُبْصِرُونَ

“Jika kalian menyeru (berhala-berhala) untuk memberi petunjuk, niscaya berhala-herhala itu tidak dapat mendengarnya. Engkau melihat berhala-berhala itu memandang kepadamu padahal mereka tidak melihat.” [QS Al A’raf: 198]

b. Firman Allah ta’ala:

 إِنَّ الَّذِينَ تَدْعُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ عِبَادٌ أَمْثَالُكُمْ فَادْعُوهُمْ فَلْيَسْتَجِيبُوا لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ (194) أَلَهُمْ أَرْجُلٌ يَمْشُونَ بِهَا أَمْ لَهُمْ أَيْدٍ يَبْطِشُونَ بِهَا أَمْ لَهُمْ أَعْيُنٌ يُبْصِرُونَ بِهَا أَمْ لَهُمْ آذَانٌ يَسْمَعُونَ بِهَا قُلِ ادْعُوا شُرَكَاءَكُمْ ثُمَّ كِيدُونِ فَلَا تُنْظِرُونِ

“Sesungguhnya apa saja yang kalian seru selain Allah itu adalah makhluk (yang lemah) yang serupa juga dengan kalian. Maka serulah mereka itu, lalu biarkanlah mereka memperkenankan permintaan kalian, jika kalian memang orang-orang yang benar. Apakah berhala-berhala mempunyai kaki yang dengan itu ia dapat berjalan, atau mempunyai tangan yang dengan itu ia dapat memegang dengan keras, atau mempunyai mata yang dengan itu ia dapat melihat, atau mempunyai telinga yang dengan itu ia dapat mendengar? Katakanlah: “Panggillah berhala-berhalamu yang kamu jadikan sekutu Allah, kemudian lakukanlah tipu daya untuk (mencelakakan)-ku dan jangan memberi tangguh kepadaku.” [QS Al A’raf: 194-195]

c. Firman Allah ta’ala tentang kisah Nabi Ibrahim صلى الله عليه وسلم :

إِذْ قَالَ لِأَبِيهِ يَا أَبَتِ لِمَ تَعْبُدُ مَا لَا يَسْمَعُ وَلَا يُبْصِرُ وَلَا يُغْنِي عَنْكَ شَيْئًا

“Ketika dia (Ibrahim) berkata kepada bapaknya; “Wahai bapakku, mengapa engkau menyembah sesuatu yang tidak mendengar, tidak melihat, dan tidak dapat menolongmu sedikitpun?” [QS Maryam: 42]

d. Firman Allah ta’ala:

 إِنْ تَدْعُوهُمْ لَا يَسْمَعُوا دُعَاءَكُمْ وَلَوْ سَمِعُوا مَا اسْتَجَابُوا لَكُم

“Jika kalian menyeru mereka, mereka tiada mendengar seruan kalian. Kalaupun mereka mendengar, mereka tidak dapat memperkenankan permintaan kalian.” [QS Fathir: 14]

e. Firman Allah ta’ala:

وَمَنْ أَضَلُّ مِمَّنْ يَدْعُو مِنْ دُونِ اللَّهِ مَنْ لا يَسْتَجِيبُ لَهُ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ وَهُمْ عَنْ دُعَائِهِمْ غَافِلُون

“Siapakah yang lebih sesat daripada orang yang menyembah sesembahan selain Allah yang tiada dapat memperkenankan (doa) nya sampai hari kiamat dan mereka lalai dari (memperhatikan) doa mereka?” [QS Al Ahqaf: 5]

5. Mereka akan mengingkari penyembahan terhadap mereka di dunia dahulu.

a. Firman Allah ta’ala:

 وَيَوْمَ الْقِيَامَةِ يَكْفُرُونَ بِشِرْكِكُمْ وَلَا يُنَبِّئُكَ مِثْلُ خَبِيرٍ

“Di hari kiamat mereka akan mengingkari kesyirikan kalian. Tidak ada yang dapat memberi keterangan kepadamu sebagaimana (yang diberikan oleh) yang Maha Mengetahui.” [QS Fathir: 14]

b. Firman Allah ta’ala:

وَإِذَا حُشِرَ النَّاسُ كَانُوا لَهُمْ أَعْدَاءً وَكَانُوا بِعِبَادَتِهِمْ كَافِرِين

“Apabila manusia dikumpulkan (pada hari kiamat) niscaya sesembahan itu akan menjadi musuh mereka dan mengingkari penyembahan mereka.” [QS Al Ahqaf: 6]

c. Firman Allah ta’ala:

 وَاتَّخَذُوا مِنْ دُونِ اللَّهِ آلِهَةً لِيَكُونُوا لَهُمْ عِزًّا كَلا سَيَكْفُرُونَ بِعِبَادَتِهِمْ وَيَكُونُونَ عَلَيْهِمْ ضِدًّا

“Mereka telah menjadikan sesuatu selain Allah sebagai sesembahan agar sesuatu itu menjadi pelindung bagi mereka. Sekali-kali tidak! Kelak mereka (sesembahan) itu akan mengingkari penyembahan mereka terhadap mereka, dan mereka (sesembahan) itu akan menjadi musuh bagi mereka.” [QS Maryam: 81-82]

Demikianlah beberapa sifat makhluk yang dijadikan sebagai tandingan Rabb alam semesta. Mereka tidak ada apa-apanya bila dibandingkan terhadap Allah. Maka janganlah kita menjadikan segala sesuatu selain Allah -baik itu batu, pohon, kuburan, orang shalih, harta benda, atau apapun itu- sebagai “tuhan” yang kita ibadahi atau kita cintai sebagaimana kita beribadah atau mencintai Allah.

وبالله التوفيق