Bismillahirrahmanirrahim | Berkata Abdullah ibnu Abbas radhiallahu 'anhu: "Tidaklah datang kepada manusia suatu tahun yang baru melainkan mereka pasti akan membuat bid'ah baru dan mematikan sunnah sehingga hiduplah bid'ah dan matilah sunnah." Diriwayatkan oleh Ibnu Wadhdhah di dalam kitab Al Bida' wan Nahyu 'anha | Berkata Sufyan Ats Tsauri rahimahullahu ta'ala: "Bid'ah lebih disukai Iblis daripada maksiat karena maksiat akan ditaubati sedangkan bid'ah tidak akan ditaubati." Diriwayatkan oleh Al Baghawi di dalam kitab Syarhus Sunnah (1/216) | Berkata Sufyan bin Uyainah rahimahullahu ta'ala: "Barangsiapa yang rusak dari kalangan ulama kita maka pada dirinya terdapat kemiripan dengan ulama Yahudi dan barangsiapa yang rusak dari kalangan ahli ibadah kita maka pada dirinya terdapat kemiripan dengan ahli ibadah Nasrani." |

Makna Shalat Al Wustha

بسم الله الرحمن الرحيم

Pertanyaan:

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.  Afwan mau tanya kenapa shalat Ashar disebut dengan Al Wustha? Soalnya ana pernah membaca tentang shalat ini di dalam sebuah buku. Syukran. Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Jawaban:

Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuhu wamaghfiratuh.

Allah berfirman di dalam Al Quran:

حَافِظُوا عَلَى الصَّلَوَاتِ وَالصَّلَاةِ الْوُسْطَى

“Jagalah shalat-shalat kalian dan shalat Al Wustha.” [QS Al Baqarah: 238]

Bila kita melihat dari asal katanya, kata الوسطى (al wustha) merupakan bentuk muannats dari kata الأوسط (al awsath) yang artinya pertengahan. Pertengahan dari sesuatu maknanya adalah yang terpilih atau yang terbaik. Sebagaimana di dalam firman Allah ta'ala di dalam Al Quran:

وَكَذَلِكَ جَعَلْنَاكُمْ أُمَّةً وَسَطًا

“Demikianlah Kami telah menjadikan kalian sebagai umat yang terbaik.” [QS Al Baqarah: 143]

Dari sini kita dapat melihat bahwa shalat Ashar dikatakan sebagai shalat pertengahan karena ia berada di antara dua shalat di waktu siang (yaitu shalat Shubuh dan shalat Zhuhur) dan dua shalat di waktu malam (yaitu shalat Magrib dan shalat Isya).

Penyebutan shalat Al Wustha secara khusus di dalam ayat Al Baqarah ayat 238 di atas setelah disebutnya ia di dalam keumuman perintah menjaga shalat, adalah sebagai bentuk pemuliaan terhadap shalat Al Wustha, yaitu shalat Ashar.

Demikian penukilan ringkas dari tafsir Fathul Qadir karya Asy Syaukani rahimahullah.

Para ulama berselisih tentang makna dari shalat Al Wustha ke dalam banyak pendapat. Adapun pendapat yang paling kuat dalam hal ini adalah pendapat yang mengatakan bahwa shalat Al Wustha adalah shalat Ashar. Dalilnya adalah hadits Ali bin Abi Thalib radhiallahu 'anhu, dia berkata: Rasulullah صلى الله عليه وسلم berkata pada hari perang Khandaq:

شغلونا عن الصلاة الوسطى صلاة العصر ملأ الله بيوتهم وقبورهم نارا ثم صلاها بين العشاءين بين المغرب والعشاء 

“Mereka (kaum musyrikin) telah menyibukkan kita dari shalat Al Wustha, yaitu shalat Ashar. Semoga Allah memenuhi rumah dan kubur mereka dengan api neraka.” Kemudian Rasulullah melaksanakan shalat Ashar di antara dua shalat malam, yaitu antara Magrib dan Isya.”

Hadits ini diriwayatkan oleh Imam Al Bukhari (6396) dan Imam Muslim (627).

Dalil lainnya adalah hadits Abdullah bin Mas'ud radhiallahu 'anhu, bahwasanya Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda:

صلاة الوسطى صلاة العصر

“Shalat Al Wustha adalah shalat Ashar.” [HR At Tirmidzi (181). Hadits shahih.]

Ini merupakan pendapat kebanyakan sahabat Nabi dan tabi'in. Silakan merujuk kepada tafsir Ibnu Katsir rahimahullah ta'ala.

والحمد لله رب العالمين