بسم الله الرحمن الرحيم
Apabila ada yang bertanya kepada kita: "Dari manakah sumber syariat agama kita, agama Islam?”
Jawabannya adalah: "Seorang muslim mengambil agamanya dari Al Qur`an dan As Sunnah (Al Hadits) dengan pemahaman generasi Salaf, yaitu generasi awal umat Islam yang telah mendapatkan rekomendasi dari Allah dan Rasulullah صلى الله عليه وسلم , yaitu para sahabat, tabi'in, dan tabi'ut tabi'in."
Dalilnya adalah firman Allah ta'ala :
"Tidakkah cukup bagi mereka bahwasanya Aku telah menurunkan kepadamu sebuah kitab (Al Qur`an) yang dibacakan kepada mereka?" [QS Al Ankabut: 51]
Dalil lainnya adalah firman Allah ta'ala:
"Jika kalian berselisih dalam suatu hal maka kembalikanlah kepada Allah dan Rasul-Nya jika kalian benar-benar beriman kepada Allah dan hari akhir." [QS An Nisa`: 59]
Dalil lainnya adalah firman Allah ta'ala:
"Barangsiapa yang menyelisihi Rasul setelah jelas baginya petunjuk dan mengikuti selain jalannya orang-orang yang beriman, maka Kami serahkan urusannya kepadanya dan Kami masukkan dia ke dalam neraka Jahannam, dan itu adalah seburuk-buruk tempat kembali." [QS An Nisa`: 115]
Dalil lainnya adalah hadits Al ‘Irbadh bin Sariyah radhiallahu 'anhu, bahwasanya Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم bersabda:
"Wajib atas kalian untuk mengikuti sunnahku dan sunnah para khalifah yang telah mendapatkan petunjuk dan bijaksana (yaitu Abu Bakr, Umar, Utsman, dan Ali). Berpegang teguhlah dengannya dan gigitlah ia dengan gigi geraham kalian. Jauhilah perkara-perkara baru di dalam agama (muhdats/bid’ah) karena setiap perkara muhdats itu adalah bid’ah, dan setiap bid’ah adalah sesat." [HR Abu Daud (4607), At Tirmidzi (2676), dan Ibnu Majah (42). Hadits shahih.]
Sumber: Disadur dengan perubahan seperlunya dari kitab Al Mabadi`ul Mufidah karya Syeikh Yahya bin Ali Al Hajuri hafizhahullah.
Apabila ada yang bertanya kepada kita: "Dari manakah sumber syariat agama kita, agama Islam?”
Jawabannya adalah: "Seorang muslim mengambil agamanya dari Al Qur`an dan As Sunnah (Al Hadits) dengan pemahaman generasi Salaf, yaitu generasi awal umat Islam yang telah mendapatkan rekomendasi dari Allah dan Rasulullah صلى الله عليه وسلم , yaitu para sahabat, tabi'in, dan tabi'ut tabi'in."
Dalilnya adalah firman Allah ta'ala :
أَوَلَمْ يَكْفِهِمْ أَنَّا أَنْزَلْنَا عَلَيْكَ
الْكِتَابَ يُتْلَى عَلَيْهِمْ
"Tidakkah cukup bagi mereka bahwasanya Aku telah menurunkan kepadamu sebuah kitab (Al Qur`an) yang dibacakan kepada mereka?" [QS Al Ankabut: 51]
Dalil lainnya adalah firman Allah ta'ala:
فَإِنْ تَنَازَعْتُمْ فِي شَيْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى
اللَّهِ وَالرَّسُولِ إِنْ كُنْتُمْ
تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ
"Jika kalian berselisih dalam suatu hal maka kembalikanlah kepada Allah dan Rasul-Nya jika kalian benar-benar beriman kepada Allah dan hari akhir." [QS An Nisa`: 59]
Dalil lainnya adalah firman Allah ta'ala:
وَمَنْ يُشَاقِقِ الرَّسُولَ مِنْ بَعْدِ مَا
تَبَيَّنَ لَهُ الْهُدَى وَيَتَّبِعْ غَيْرَ سَبِيلِ الْمُؤْمِنِينَ نُوَلِّهِ مَا
تَوَلَّى وَنُصْلِهِ جَهَنَّمَ وَسَاءَتْ مَصِيرًا
"Barangsiapa yang menyelisihi Rasul setelah jelas baginya petunjuk dan mengikuti selain jalannya orang-orang yang beriman, maka Kami serahkan urusannya kepadanya dan Kami masukkan dia ke dalam neraka Jahannam, dan itu adalah seburuk-buruk tempat kembali." [QS An Nisa`: 115]
Dalil lainnya adalah hadits Al ‘Irbadh bin Sariyah radhiallahu 'anhu, bahwasanya Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم bersabda:
فعليكم بسنتي وسنة الخلفاء المهديين الراشدين
تمسكوا بها وعضوا عليها بالنواجذ وإياكم ومحدثات الأمور فإن كل محدثة بدعة وكل
بدعة ضلالة
"Wajib atas kalian untuk mengikuti sunnahku dan sunnah para khalifah yang telah mendapatkan petunjuk dan bijaksana (yaitu Abu Bakr, Umar, Utsman, dan Ali). Berpegang teguhlah dengannya dan gigitlah ia dengan gigi geraham kalian. Jauhilah perkara-perkara baru di dalam agama (muhdats/bid’ah) karena setiap perkara muhdats itu adalah bid’ah, dan setiap bid’ah adalah sesat." [HR Abu Daud (4607), At Tirmidzi (2676), dan Ibnu Majah (42). Hadits shahih.]
وبالله التوفيق
Sumber: Disadur dengan perubahan seperlunya dari kitab Al Mabadi`ul Mufidah karya Syeikh Yahya bin Ali Al Hajuri hafizhahullah.