بسم الله الرحمن الرحيم
Pertanyaan:
Assalamualaikum. Saya mau tanya, sebenarnya apakah benar orang yang sudah meninggal itu ruhnya bisa masuk ke dalam raga kita yang masih hidup? Pernah ada kejadian, keluarga saya pernah ada yang kesurupan dan dia mengaku bahwa dia adalah anggota keluarga kami. Apakah itu benar? Sebelumnya terimakasih.
Jawaban:
Jawaban atas pertanyaan anda adalah sebagai berikut. Orang yang telah meninggal berarti dia telah meninggalkan alam dunia dan berpindah ke alam barzakh. Kata “barzakh” itu sendiri artinya adalah pembatas, yaitu pembatas antara alam dunia dan alam akhirat. Orang yang telah meninggal tidak lagi berada di alam dunia, dan belum lagi berada di alam akhirat.
Seseorang yang telah masuk ke alam barzakh tidak akan kembali ke dunia dan tetap akan berada di sana hingga hari kiamat tiba. Dalilnya adalah firman Allah ta’ala:
وَمِنْ وَرَائِهِمْ بَرْزَخٌ إِلَى يَوْمِ يُبْعَثُونَ
Orang yang beriman kepada Allah akan mendapatkan kenikmatan di sana, sedangkan orang yang kafir akan mendapatkan siksaan di sana. Semuanya tetap berada di alam kubur dan tidak ada yang keluar dari sana hingga hari berbangkit tiba.
Di antara bukti yang menunjukkan bahwa orang yang sudah meninggal tidak dapat kembali ke alam dunia adalah pernyataan orang-orang kafir yang memohon kepada Allah agar mereka dikembalikan ke dunia supaya mereka dapat beribadah kepada Allah dan beramal shalih, baik ketika hampir meninggal, ketika hari kiamat, dan ketika di dalam neraka, namun permintaan mereka ini ditolak oleh Allah ta’ala. Allah telah menceritakan hal ini di dalam beberapa ayat, di antaranya:
حَتَّى إِذَا جَاءَ أَحَدَهُمُ الْمَوْتُ قَالَ رَبِّ ارْجِعُونِ (99) لَعَلِّي أَعْمَلُ صَالِحًا فِيمَا تَرَكْتُ كَلا إِنَّهَا كَلِمَةٌ هُوَ قَائِلُهَا وَمِنْ وَرَائِهِمْ بَرْزَخٌ إِلَى يَوْمِ يُبْعَثُونَ
Di dalam ayat yang lain:
وَأَنْفِقُوا مِنْ مَا رَزَقْنَاكُمْ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَ أَحَدَكُمُ الْمَوْتُ فَيَقُولَ رَبِّ لَوْلَا أَخَّرْتَنِي إِلَى أَجَلٍ قَرِيبٍ فَأَصَّدَّقَ وَأَكُنْ مِنَ الصَّالِحِينَ (10) وَلَنْ يُؤَخِّرَ اللَّهُ نَفْسًا إِذَا جَاءَ أَجَلُهَا وَاللَّهُ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ
Di dalam ayat yang lain:
وَلَوْ تَرَى إِذِ الْمُجْرِمُونَ نَاكِسُو رُءُوسِهِمْ عِنْدَ رَبِّهِمْ رَبَّنَا أَبْصَرْنَا وَسَمِعْنَا فَارْجِعْنَا نَعْمَلْ صَالِحًا إِنَّا مُوقِنُونَ
Asy Syinqithi rahimahullah berkata di dalam tafsirnya Adhwa’ul Bayan pada tafsir surat Al Mu`minun ayat 99-100: “Sebagaimana mereka meminta dikembalikan (tidak jadi dimatikan) ketika datangnya kematian agar mereka dapat memperbaiki amalan mereka, mereka juga meminta hal yang demikian pada hari kiamat. Tentunya telah diketahui bahwasanya permintaan mereka tidak diterima.”
Berdasarkan pembahasan di atas, maka fenomena yang sering terjadi di tengah masyarakat berupa adanya arwah gentayangan, arwah penasaran, kembalinya ruh orang yang telah meninggal di alam dunia, ataupun yang sejenisnya, semuanya ini adalah tidak benar. Semuanya ini merupakan perbuatan jin yang mencoba untuk menakut-nakuti manusia yang lemah imannya, baik dengan menampakkan diri mereka kepada manusia, meniru suara dan perilaku mereka, ataupun memasuki tubuh mereka, sehingga manusia percaya dan meyakini bahwa itu adalah ruh orang yang telah meninggal. Wallahul musta’aan.
وبالله التوفيق